Malam ini, saya baru nyadar kalau hari ini 27 Oktober adalah
Hari Blogger Nasional. Berawal dari kebiasaan membaca berita online, saya
temukan sebuah tulisan di Kompas online tentang berita itu. Dari tulisan itu
saya jadi merenung dan mengingat kembali perjalanan saya ngeblog. Di mulai pada
awal tahun 2008 ketika saya membaca sebuah iklan, yang lagi-lagi ada di Kompas
(koran), tentang sebuah tawaran seminar “bisnis online”. Saya yang selama ini
memang suka browsing sana sini tentu sangat tertarik dengan iklan itu dan
kemudian mencoba mencari tahu lebih jauh info tentang bisnis online, yang dipromosikan
bisa menghasilkan uang via ngeblog. Apa iya sih bisa menghasilkan uang berkatngeblog?
Singkat cerita saya tertarik dan mulai belajar ngeblog.
Pada awalnya, saya menggunakan blog gratisan (blogger dan
wordpress) untuk belajar posting dan segala seluk beluk dasar-dasar ngeblog. Saya
yakin sebagian besar blogger juga melakukan hal yang sama. Mirip seperti yang tadi saya baca di Kompas online, dan juga banyak dilakukan blogger lain, saya juga mulai
ngeblog tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dan hal-hal
yang terlintas dipikiran, semacam diary online. Hanya saja, tulisan saya adalah
catatan ala kadarnya, kurang inspiratif dan ga penting. Saya sudah lupa, berapa
lama saya melakukan itu, tapi yang jelas, boleh dibilang tidak ada income yang
saya peroleh dari diary online tersebut. Mungkin saya memang kurang berbakat di
dunia kepenulisan. Yang saya peroleh ‘hanya’ pelajaran dan praktek tentang
dasar-dasar ngeblog, cara posting, membuatan tautan, upload gambar, atur rata
kiri kanan, pasang widget dsb. Saya sudah mulai mahir dengan
teknis ngeblog.
Dalam perjalanan, saya kemudian mengenal adsense, amazon
affiliate, paid to review, jualan link dan program cari duit online
lainnya. Karena memang niat awalnya ngeblog untuk cari tambahan income, saya
sangat tertarik dengan program2 tsb. Mulailah saya beralih ke domain berbayar
dengan posting bahasa inggris seadanya. Selain perbedaan bahasa, hal lain yang berbeda
dengan tulisan diary online saya sebelumnya adalah dalam hal menembak keywords (artikel SEO). Ya saya menulis berdasarkan riset kata kunci yang menurut saya
menguntungkan, walaupun saya tidak paham dengan topiknya. Saya paksakan tulisan
itu yang penting unik, disukai mesin pencari, dan mendatangkan banyak visitor. Saya
lebih banyak menulis ulang spek produk amazon. Tidak ada nilai
tambah dalam tulisan itu, sekali lagi, hanya tulis ulang dengan bahasa saya
sendiri. Bahkan sering kali masih ada descripsi produk yang saya copy paste, dan
hanya menambah pengantar di paragraf awal dan akhir saja supaya berbeda. Saya pikir
itu masih diperbolehkan, toh saya juga membantu menjualkan barang amazon. Dari
blog-blog semacam itu, saya mulai mendapat income. Walaupun belum seberapa, secara rutin saya mendapat kiriman wu dari google setiap bulan mulai
april 2009. Income juga saya peroleh dari beberapa program lain yang saya
sebut di atas. Alhamdulillah dari tambahan income #berkatNgeblog, beberapa bulan
lalu saya bisa mulai KPR rumah sederhana.
Sekarang yang menjadi renungan saya adalah judul postingan ini. Real Blogger vs SEO Blogger. Yang saya maksud dengan ‘real blogger’ adalah
mereka yang menulis dengan sungguh-sungguh, sepenuh jiwa, menginspirasi,
memberikan nilai tambah, walaupun tulisan itu hanya sekadar diary online. Postingannya
mungkin tidak dibuat berdasarkan pengetahuan SEO, tapi tentunya juga bukan
tulisan yang hanya sekadar copy paste dan edit sana-sini atau menulis ulang
tulisan orang lain tanpa memberi nilai tambah yang berarti. Real blogger
ngeblog dengan ruh dan semangat yang tulus. Di sisi lain, SEO blogger menurut
definisi saya, ya mirip seperti yang saya ceritakan di paragraf 3. Blognya berisi
tulisan yang secara makna kurang bernilai. Orang sono menyebut low quality
content, bahkan lebih parah, banyak yang hanya copy paste. Saya merasakan
sebagai seo blogger, saya kehilangan ruh ngeblog, ruh berbagi, sharing (jd
ingat dg slogan ‘berbagi tak pernah rugi’). Walaupun tak sepenuhnya useless. Seo
blogger masih sangat dibutuhkan oleh seo expert untuk optimasi blog. Tapi bisakah saya,
dan juga rekan2 seo blogger lainnya, memperbaiki keadaan ini, mengubah mindset
dan cara kerja kami. Paling tidak punya sebuah blog yang benar-benar blog dan berperan sebagai Real Blogger. Saya mungkin bukan tipe real blogger yang bisa menulis
dengan baik dan menarik. Tapi bisakah saya, seorang seo blogger, menulis
sesuatu yang lebih bermanfaat, dan membangkitkan lagi ruh blogger sejati. Agak berat memang. Tapi tidak mustahil untuk dilakukan. Semoga
tulisan ini bisa menjadi awal yang baik. Semoga di penghujung hari blogger ini,
semangat itu bisa kembali bangkit. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar